Toli-toliCakrabhayangkaranews.com (CBN) –

Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia tolitoli di gedung kejaksaan negeri Tolitoli selasa (20/9-2022) yang menilai kinerja kejaksaan Negeri Tolitoli sangat lamban menangani kasus korupsi di Tolitoli sehingga para mahasiswa itu meminta Kajari Tolitoli bekerja serius dan tidak tebang pilih dalam mennetapkan tersangka.

Khusus kasus dugaan korupsi PDAM Ogomalane Tolitoli pihak penyidik baru menetapkan 1 orang tersangkanya itu pun baru mantan kepala bagian administrasi dan keuangan sementara yang paling bertanggung jawab adalah Direktur PDAM Ogomalane Arnol Rasang.

Massa aksi yang memaksa merengsek masuk dalam gedung kejaksaan negeri tolitoli terhalang oleh aparat dari kepolisian.

Desak desakan pun tak terhindari antara aparat dan mahasiswa yang memaksa masuk dan terjadi kericuhan.

Dalam aksi mahasiswa selasa kemarin itu para mahasiswa menilai aparat berlebihan mengamankan jalannya aksi mereka seperti menurunkan bendera sebagai simbol yang dibawa mahasiswa oleh petugas pengamanan aksi.

Tudingan mahasiswa pengunjuk rasa selasa kemarin itu ditanggapi oleh kapolres tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa SIK SH yang disampaikan melalui kasi Humas Polres Tolitoli AKP Anshari Tolah dalam siaran persnya yang dikirim ke media ini.

Menurut Kapolres Tolitoli AKBP RIdwan Raja Dewa, SIK diduga ada pihak yang sengaja menyebar informasi yang tidak sesuai dengan fakta atas buntut dari Mahasiswa didepan kantor kejari tolitoli jalan Magamu tolitoli seperti yang diberitakan sejumlah media on line menyebut adanya tudingan bahwa oknum polisi bertindak berutal dalam mengamankan aksi unjuk rasa yang sengaja merebut salah satu bendera lembaga kemahasiswaan.

Aksi saling dorong petugas – massa – “Itu sama sekali tidak benar,jelas sekali ada pihak yang secara sengaja telah mempolitisir fakta yang sebenarnya ” kata Kasi humas polres tolitoli AKP Anshari Tolah dalam siaran persnya.

 

 

 

 

Begini fakta sebenarnya kata AKP Anshari Tolah,, awal mula aksi kelompok mahasiswa itu berlangsung damai,situasi sedikit memanas karena mass aksi memaksa untuk masuk ke kantor kejaksaan negeri tolitoli.

” awal mulanya begitu,massa memaksakan diri masuk kedalam halaman kantor kejaksaan sementara kepa kejaksaan negeri sudah keluar untuk melayani dipintu pagar kantor kejaksaan” jelas Anshari.

Dalam situasi yg awalnya cukup kondusif tiba tiba ada salah seorang massa aksi yang mengarahkan bambu yang terpasang bendera kearah petugas yang ujung bambu tiang bendera ujungnya runcing.

” untuk mencegah agar tidak sesuatu yang bisa mencederai petugas,maka bambu ditahan dan terjadilah tarik menarik antara mahasiswa pengunjuk rasa dgn aparat keamanan yang mengakibatkan bendera itu terlepas dari bambunya dan itu tidak ada unsur kesengajaan untuk merusak apalagi mencopotnya bendera itu,,” kata Akp Anshari Tolah,,dan menyayangkan adanya dugaan oknum dari pihak massa aksi yang mempolitisir tindakan aparat tersebut yang seakan akan pihak keamanan sengaja mencopot dan menjatuhkan bendera yang dibawa massa aksi.

Antuk itu,kata AKP Anshari Tolah Kapolres tolitoli AKBP Ridwan Raja Dewa SIK meminta semua pihak untuk tidak menyebarkan berita atau informasi yang tidak sesuai fakta sebenarnya lakukan cros chek agar pemberitaannya seimbang.* mr
– sul

Share :