

Ampana, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Beberapa waktu lalu Wakil Ketua Komunitas Bajo Sulawesi Tengah (Sulteng) Kaladi Ngkii bertandang ke kediaman H. Anwar Hafid, Calon Gubernur Sulteng yang dalam kontestasi kali ini berpasangan dengan Reny Lamadjido. Anwar dan Reny, maju ke Pilkadagub Sulteng 2024 dengan tageline “BERANI” – Bersama Anwar Hafid dan Reny Lamadjido. Kaladi yang akrab disapa Adi, bertandang ke rumah Anwar, di bilangan Jl.Sam Ratulangi (Samrat) Palu.
Awalnya, Adi datang dengan membawa komunitas Bajo, bersama salah satu rekan aktivis lembaga di Palu. Ini dalam rangka menaut dukungan dan menggalang soliditas dalam menghadapi Pilkadagub 2024, untuk pasangan BERANI.
Singkat cerita, pagi itu di Medio Agustus akhir, bertemulah Adi dengan Anwar lewat Ajun (Ajudan) bernama Yogi, di rumahnya yang sekaligus juga Posko Besar Pasangan BERANI. “Pada pertemuan itu saya sampaikan ke pak Anwar bahwa rencananya, akan mengagendakan pertemuan silaturahmi antara Komunitas Bajo Sulteng dengan Pak Anwar yang tempatnya akan disesuaikan,” cerita Adi. Diakhir pertemuan, Adi dan Anwar berfoto bersama. Ketika itu Anwar Hafid hanya mengenakan sarung palekat. “Kami foto bersama. Pak Anwar hanya hanya memakai sarung palekat. Bagi kami ini sebagai tanda sambutan positip. Apalagi setelah itupun komunikasi kami berjalan dengan baik,” urai Adi.
Kedua kalinya, Adi menggandeng Ketua Komunitas Bajo Sulteng H. Usman Yamin, SE. Ajun Anwar, Yogi mengatur agenda pertemuan jam 09.00 WITA pagi. Waktu bergeser ke pukul 12.00 hingga berlalu sampai jam 16.00 WITA pertemuan belum juga jadi. Bshkan mentok hingga ke pukul 21.00 WITA malam, silaturahmi yangg direncanakan tak kunjung terjadi. Adi dan H. Usman pulang dengan kecewa.
Beberapa waktu kemudian untuk ketiga kalinya, Adi kembali mengontak Anwar via WatssApp (WA). Sebelumnya, Adi mengirim dulu fotonya dengan Anwar. Harapannya, Anwar akan merespon. Lewat Hp-nya Adi menyapa Anwar Hafid, “Assalamu Alaikum Aba. Lagi dimana posisi. Kami mau jalan untuk melakukan kegiatan.” Spa jawaban Anwar Hafid? “Maaf ini dengan siapa le?”
Bagai disambar petir, hampir tak percaya. Adi beberapa kali membolak-balik chatnya dengan Anwar Hafid. Ia berpikir, seenteng itukah Anwar Hafid bisa lupa orang, kendati Adi sudah menguatkannya dengan mengirim fotonya bersama Anwar Hafid. “Saya kecewa, auto kecewa. Ternyata Anwar Hafid sosok pilih-pilih orang. Bagaimana kalau dengan orang yang tidak ia kenal, tentu lebih parah lagi,” sebut Adi.
Kata Adi, bagaimana Anwar bisa tepati janjinnya kepada orang-orang yang tidak dikenalnya. Seperti masyarakat biasa, pasti lebih tak diacuhkan.(tidak diperhatikan – red) “Orang yang intens berkomunikasi saja bisa Anwar Hafid lupa, apalagi kalangan biasa,” sesal Adi.
Menurut Adi, pemimpin atau calon pemimpin harus jadi panutan. Kata-katanya juga mesti bisa dipegang. Apa yang terjadi antara dia dan Anwar, adalah sampel dari lemah dan tidak pekannya, seorang calon pemimpin. Jika sudah kenal, tidak secepat itu langsung melupakan. Ini bagai “Panas Setahun, sekejap bisa dihapus hujan sehari,” tukas Adi.
Kesan pahit dengan Anwar Hafid, nampaknya telah merubah arah dukungan Adi dan — boleh jadi — untuk Komunitas Bajo Sulteng yang memiliki 100 ribuan jiwa yang tersebar di seluruh Sulteng. Komunitas “Penguasa Laut Pesisir” ini tersebar di 9 kabupaten se Sulteng. Yakni Parigi Moutong (Parimo), Poso, Touna, Banggai, Banggai Kepulauan (Bangkep), Banggai Laut (Balut) atau “Banggai Bersaudara”, Morowali dan Kabupaten Tolitoli.* jay