img 20240618 094248 525

Foto atas : Baliho “Teman Kita Sulteng” dan “BERANI” Bersama Anwar Hafid dan Reny

screenshot 20240619 025616 1
Duet “BERANI” – Dr. Anwah Hafid, M.Si & dr. Reny Arniwati Lamadjido, Sp.PK, M.Kes
screenshot 20240619 024659 1
Dr. H. Anwar Hafid, M.Si – Sosok sederhana, familiar dan agamis

Palu, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN)Saat ini, berbagi kalangan sangat menaruh harapan. Bahwa kedepan nanti, pemimpin Sulawesi Tengah (Sulteng) tampil dari birokrat yang telah punya pengalaman mumpuni dan sudah teruji. Tidak hanya leadership-nya. Tapi juga kemampuan untuk membaca peluang atas keunggulan-keunggulan potensi yang dimiliki Sulteng. Ya, tentulah untuk menata berbagai sisi dan keunggulan-keunggulan komparatif yang ada.

Pemimpin Sulteng lima tahun nanti adalah seorang “penata”. Yang mampu menata kelola pemerintahan, keuangan, regulasi dan penempatan sesuai latar belakang dan skill aparatur. Juga yang piawai memanfaatkan sumber daya alam (natural resources) Sulteng sesuai background apatur atas sumber daya manusia atau human resource yang mereka miliki. “Sulteng ini berada di atas tumpukan sumber daya alam serta kekayaan melimpah ruah. Rakyat Sulteng tengah tidur di atas emas. Maka itu, Sulteng butuh sosok yang bertangan dingin dengan lompatan pemikiran yang jauh. Mengapa? Agar Sulteng bisa bersaing di kancah regional, nasional bahkan di panggung dunia,” ungkap seorang pemerhati perkembangan daerah kepada CBN, Rabu (19/6/2023).

Menurutnya semua figur yang sudah mengemuka dan akan maju di kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Gubernur (Pilkadagub) Sulteng 2024, adalah sosok terpilih. Namun, ditangan masyaratlah berpulang. Masyarakat harus cerdas memilih pemimpin.
Tidak boleh lagi bisa dibeli dengan uang dan iming-iming. Rakyat harus selektif terhadap nasib mereka dan daerahnya nanti. Mewujudkan pemerintahan Good Government dan Good Governace yang selalu memberlakukan dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis serta terbebas dari praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Sehingga, akan lahir peyelengaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab. Yang sejalan dengan prinsip demokrasi dalam pemerintahan. “Maka, pilihannya adalah sosok yang tepat. Guna bisa membawa daerah ini lebih maju lagi kedepan,” kata si pemerhati yang hobi memakai blankon “merah hati”.

Pernyataan si pemerhati, ia lontarkan sehari sebelumnya, saat CBN menyambangi kediaman Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, seputar ruas Jl. Sam Ratulangi Palu.
Pagi itu, Anwar Hafid — dengan setelah T-Shirt lengan panjang putih — seperti biasa menerima kedatangan tetamu simpatisan yang berbaur bersama relawan “Berani”.
Apa itu “Berani”, merupakan singkatan dari “Bersama Anwar Hafid dan Reni”.
Bahwa dalam menyasar Kursi 01 Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, telah solid berpasangan dengan dr. Hj. Reny Arniwati Lamadjido, Sp.PK, M.Kes dengan tagline lain, “Teman Kita Sulteng serta “Nambaso” yang berarti besar.

Filosofi Nambaso sendiri bisa ditraslate sebagai besar. Adakah tentang besarnya harapan pasangan “Berani” yang tentu sangat mengharapkan dukungan representatif dan signifikan yang besar pula dari masyarakat Sulteng.

Bicara Anwah Hafid, bagai mengkilas balik seorang kepala daerah yang dalam dua periode kepemimpinannya, berhasil mengangkat profil Morowali yang “masih tereklave”, hingga tampil menjadi salah satu kabupaten terdepan dari 12, bersama satu kota. Dibawah kendali Anwar Hafid, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Morowali yang cukup baik ketika itu. Dari sekadar potret Kecamatan Bungku yang berada diujung perbatasan Sulteng – Sultra, lahir tersulap sebagai “Kabupaten Maju”, yang kemudian diserbu perusahaan-perusahan besar nikel dunia untuk menanamkan investasinya. Itulah Morowali kini, yang telah lebih dulu ditata dengan tangan H. Anwar Hafid. Tidak hanya membangun ibukota sesuai Rencana Induk Kabupaten (RIK), jalur dua terpanjang Sulteng dan beberapa daerah Sulawesi, masjid besar cukup dikatakan megah — karena mirip yang ada di Madinah — serta menciptakan kecamatan dan desa-desa potensial yang unggul sesuai potensi yang dimiliki, sebagai penyanggah keberadaan ibukota.

Inilah faktanya. Dr. Anwar Hafid, M.Si adalah seorang dekorator atau penata dan pendesain juga koreogrator yang diharapkan, bakal bisa menjadi penyelaras dalam sinergitas, kerja dan kinerja daerah.

Lalu, apa kata Anwar Hafid ketika ditanya CBN soal majunya pasangan “Berani” di perhelatan Pilkadagub Sulteng serentak 2024? “Yah, Insyaallah. Selain dukungan signifikan suara masyarakat Sulteng, juga kini masih menunggu kemantapan perahu,” kata Anwar

Terpancar kesederhanaan sosok ini. Ia contoh pejabat sederhana, familir, cerdas dan pemikir yang agamis lewat hutbah-hutbah Jumat dan kuliah subuhnya.

Jika kata Hafid — salah satu pendukung setia kubu “Berani” — bahwa Anwar Hafid sudah faham, apa yang akan ia buat untuk Sulteng, tidaklah keliru. Kisi-kisi Sulteng ia sudah tahu banyak. Sulteng akan ia bawa kemana dan dibangun dari mana sudah ada dalam plan dan program yang sudah ia siapkan? “Itu sebab, kita coba dulu pak Anwar Hafid jadi Gubernur Sulteng. Maju pak, Bismillah,” kata Hafid.* jaya marhum

Share :