1709133946782

Foto atas : Ajakan demo untuk masyarakat Tandaoleo dan Lafeu, besok
Bawah : Perlengkapan dan alat aksi

Bungku, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN)Aksi demo besar-besaran masyarakat Desa Tandaoleo dan Desa Lafeu, akan digelar. Kamis (29/2/2024) pagi besok di Bungku, Ibukota Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng). Aksi ini merupakan gabungan dua kekuatan aksi, yakni dari Pendampingan Hukum Masyarakat Tandaoleo dan Lafeu serta Aksi Pemerhati Tambang Morowali yang melakukan kolaborasi.

screenshot 20240228 231438 1
Irman

Aksi ini menyusul belum ditepatinya janji Pj. Bupati Morowali Rachmansyah Ismail untuk menuntaskan pembayaran tali asih tanam tumbuh masyarakat yang sudah pernah ia janjikan.

Sebelumnya, beberapa kali pertemuan yang difasilitasi Pj. Bupati dengan pendamping
masyarakat untuk pembayaran tali asih dari PT. Hengjaya Mineralindo. Namun hingga rencana aksi besok, pembayaran itu tersekesan “diayun” tanpa kepastian. “Maka aksi demo besar-besaran harus kami dan masyarakat lakukan.”

Begitu ketegasan Ketua Umum Koordinator Aksi dan Pendampingan Hukum Masyarakat Tandaoleo – Lafeu, Irman kepada CBN, Rabu (28/2/2023) sore.

Menurut Irman titik aksi akan digelar di depan Rujab Bupati Morowali dan di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morowali.

Kata Irman, pemberitahuan aksi sudah masuk ke Polres Morowali. Massa akan bergerak dari Simbatu ke Rujab Bupati dan Kantor Pertanian dan Ketahanan Pangan Moriwali.
“Semua masyarakat Lafeu dan Tandaoleo juga direncanakan akan turun dalam aksi yang akan dioratori oleh Sidik Muharam sekaligus selaku penanggung jawab aksi. Aksi ini sebut Irman juga akan diikuti mahasiswa dari Kendari, sebagai bentuk solidaritas serta dukungan. Titik aksi gambar Irman — sekali lagi — akan dipusatkan di depan Rujab Bupati Morowali dan titik kedua, di Kantor Pertanian dan Ketahanan Pangan Morowali.

“Tuntutannya, sesuai yang sudah dijanjikan itu dan harus direalisasikan. Jika tidak, kami akan nginap dan bermalam di Rujab Bupati dan menunggu sampai janji itu direalisasikan,” ungkap Irman tegas.

Rabu hari ini lanjut Irman, sudah ditetapkan ajakan kepads masyarakat Desa Tandaoleo dan masyarakat Lafeu : “Bismillahir Rahmanir Rahimm. Asalamua Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu. Hari ini kami mengajak seluruh masyarakat Tandaoleo dan Lafeu, untuk besok turun bersama-sama melakukan aksi demonstrasi di depan Rujab Bupati Morowali dan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morowali,” begitu seruan melalui dua toa besar yang dipasang di atas mobil pick up Toyota Hilux dobel
kabin warna silver. “Mereka jangan hanya bisa mengeluarkan air liur namun nyatanya tidak ada pembuktian sampai hari ini,” ucap orator berapi-api dari atas kendaraan.

Dalam ajakan itu disebutkan bahwa Kesatuan Aksi Pemerhati Tambang Kabupaten Morowali bersumpah tidak akan meninggalkan Morowali sebelum ada realisasi pembayaran buat masyarakat dua desa tersebut (Tandaoleo dan Lafeu). “Kita bawa perlengkapan untuk nginap. Bisa di Masjid Rujab Bupati maupun di Kantor Pertanian dan Ketahanan Pangan, hingga realisasi pembayaran itu dilakukan.”

screenshot 20240228 223014 1
Ajakan untuk turun aksi bersama masyarakat Tandaoleo dan Lafeu

Dalam catatan CBN semula, 70.pemilik tanam tumbuh Desa Tandaoleo menuntut tali asih sebesar Rp. 12 Miliar. Begitu juga 73 pemilik tanam tumbuh dari Desa Lafeu meminta Rp. 17 Miliar. Namun setelah beberapa kali pertemuan yang difasilitasi Pj. Bupati Rachmansyah Ismail — sesuai kesanggupan PT. Hengjaya — hanya bisa membayar tali asih sebesar Rp. 10 Miliar yakni masing-masing Rp. 5 Miliar untuk pemilik tanam tumbuh Desa Tandaoleo dan juga Rp.5 Miliar untuk pemilik tanam tumbuh di Desa Lafeu. Seluruhnya ada 143 orang.* jay – bersanbung

Share :