
Buol, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) terus membangun diberbagai bidang. Sebagai “Pintu Gerbang” kabupaten, Buol terus dipercantik dengan sarana dan prarana, sehingga memadai dinikmati masyarakatnya. Kendati, masih banyak yang butuh dibenahi. Seperti lokasi-lokasi kumuh dan jalan dalam kota serta daerah pinggiran yang harus disentuh pemeliharaan, plus beberapa yang sudah waktunya ditingkatkan.
Untuk dua tahun kemarin setelah covid -19, memang banyak anggaran infrastruktur — terutama — untuk pembenahan wajah Kota Buol
terpangkas. Dan yang merasakan itu, termasuk Dinas PUPR Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Demikian Kadis PUPR Kabupaten Buol Friesa Agusfard, ST kepada CBN baru-baru ini di Buol.
Menurut Friesa, Buol telah menapaki kemajuan dalam sepuluh tahun terakhir.
Tudak dipungkiri, adanya keluhan jalan dalam kota dan itu sudah diagendakan untuk ditangani sebagai “PR”.
Saat ini kata Friesa, ada sekitar 5 Km ruas dalam kota yang harus ditangani. Saat yang sudah dikerjakan adalah ruas Jl. Samrat dan Jl. Asoka. Sementara beberapa item program lainnya juga butuh diselesaikan Dinas PUPR Buol. “Tahun ini pembenahan jalan dalam kota hanya sekitar Rp. 2 Miliar,” jelas Friesa. Jumlah itu jauh meleset dari yang ditarget sekitar Rp. 7 Miliar sesuai penetapan untuk penanganan jalan yang rusak berat dan ringan.
Bicara evaluasi Buol — sekali lagi — setidaknya bisa dilihat mulai dari 2019. Saat Friesa masih memegang job Penataan Ruang serta Pengadaan Barang dan Jasa (ULP), ada catatan-catatan plus yang bisa dirasakan kini.
“Mulai tahun 2021 hingga 2002, boleh dikata banyak capaian kemajuan infrastruktur pembangunan di Kabupaten Buol,” kata Friesa Agusfard.
Setidaknya, dari profll — sekadar ibukota kecamatan — kini Buol telah mengalami perubahan besar.
Memang tambah Friesa, saat ini masih ada beberapa tempat kumuh dan itu lagi dan bakal dibenahi. Terutama yang didalam Kota Buol jelang HUT daerah yang jatuh pada 12 Oktober depan. Seperti eks jembatan Buol dan eks Pasar Buol. Serta pasar saat ini dekat Kampung Bugis. Juga, lokasi Pasar Ikan “dadakan” yang berada dekat jembatan lama itu akan ditertibkan. Untuk itu, masyarakat diminta dukungan penuhnya. Sekarang lagi dibuat desain tempat-tempat kumuh agar bisa tampil baik. Insyaallah upaya-upaya pembenahan, penataan, pengembangan dan percantikan Buol — terutama memoles wajah dalam kota– terus dilakukan sebagai langkah melanjutkan program pendahulu yang sudah berjalan.
“Yang kita lakukan saat ini adalah monitoring dan penajaman program. Diupayakan, kegiatan yang sudah dalam plan, bisa diselesaikan tepat waktu, sembari saya meminta pada jajaran untuk menjaga integritas serta meningkatkan kerja dan kinerja sebagai sebuah komitmen. Bekerja tepat waktu juga tepat mutu,” kata Friesa.* jay