Keterangan: Dr. Cyntia Puspa Pitaloka saat memberikan materi
Surabaya, CBN – Guna mengeliminasi kasus stunting di Kota Surabaya, UK Petra lakukan kegiatan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), pada Kamis (24/08/2023).
Melalui program ini, para ibu mengikuti proses pembelajaran. Sedangkan, anak-anak mereka melakukan permainan, yang nantinya bertujuan untuk merangsang perkembangan motorik sang anak.
Lebih lanjut, anak-anak tersebut diajak bermain beberapa permainan, dimulai dari perosotan, lego, ayunan, masak-masakan, dan permainan lainnya, tanpa disuguhi gadget. Tak lupa, mereka juga memberikan makanan bergizi kepada anak-anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan. Kegiatan itu sendiri didampingi oleh mahasiswa UK Petra dan Kader PKK Siwalankerto.
Sementara itu, dalam proses pembelajaran yang dihadiri oleh para ibu, Dr. Cyntia Puspa Pitaloka, selaku dokter di UK Petra Surabaya, menekankan pentingnya proses persiapan pemberian makanan, agar anak mereka dapat tumbuh dengan sehat.
Beliau juga menyampaikan bahwa, sebelum proses memasak dilakukan. Maka, para ibu harus memastikan bahan makanan, serta alat yang digunakan tuk memasak, berada dalam keadaan bersih.
“Para Ibu harus mengganti telenan secara rutin. Tak hanya itu, Ibu-ibu sekalian juga harus tahu cara membedakan penggunaan telenan, mana yang harus digunakan untuk makanan protein, dan mana yang digunakan untuk sayuran,”
“Terus, makanan yang sudah selesai diolah, sebaiknya dibiarkan di dalam ruangan selama dua jam. Lebih dari itu, lebih baik dimasukkan ke dalam kulkas,” ucapnya.
Sebagai informasi, SOTH UK Petra Surabaya kali ini, menjadi pertemuan terakhir para ibu untuk belajar mengenai stunting. Sekolah ini sendiri digelar sejak 20 Juli 2023 yang lalu. Nantinya, para ibu-ibu ini akan diwisuda setelah ini.
Selain mendapatkan fasilitas pembelajaran, para ibu juga mendapatkan bantuan susu, untuk anak-anak mereka yang masih balita, mulai bulan Juli, hingga Desember 2023. Dan setidaknya, ada 108 kotak susu yang dibagikan.
“Kasus stunting ini disebabkan oleh berbagai faktor. Sehingga, penyebabnya bukan hanya faktor ekonomi, penyakit bawaan, atau kekurangan gizi semata. Melainkan, hal ini juga terjadi karena pola asuh yang kurang tepat dari orang tua,” ucapnya.
R.A – CBN