Batubara, Sumut Cakrabhayangkaranews.comPenyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahun 2022, Sebesar 900 ribu Per Keluaraga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah Desa Tanjung Sigoni Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, menuai perbincangan masyarakat sekitar.

Lantaran dari beberapa keterangan KPM warga Desa Tanjung Sigoni, saat diwawancarai oleh awak media online ditempat kediamannya, mengatakan bahwa hasil bantuan itu diduga diminta oleh kadus dusun empat 4 dan enam 6 harus dibagi dua kisaran Rp450 ribu per orang.

Seperti diungkapkan KPM salah satunya yang berinisial SBN (40 tahun), serta didampingi bersama KPM sebagai penerima BLT-DD tahun 2022, yang enggan disebutkan namanya satu persatu mereka mengatakan.

 

“Ya, kami sudah menerima bantuan BLT-DD dari Desa Tanjung Sigoni yang seharusnya sebesar 900 ribu, akan tetapi kami hanya menerima 450 ribu. Karena 450 ribunya lagi diminta oleh Kodus Dusun Empat dan Kodus Dusun Enam, alasannya untuk dibagikan kembali kepada masyarakat yang tidak mendapatkan,” katanya.

Sambung KPM,”Jadi hal ini sering dilakukan Pak (menyebut wartawan), setiap pembagian pasti akan diminta, 450 ribu perorangnya padahal dari surat penerimaan bantuan BLT-DD itu yang kami tandatangani jumlahnya 900 ribu, tapi waktu itu kami pertanyakan kepada Kadus Dusun Empat dan Enam, Katanya ini sudah aturan,” sambungnya.

Untuk sementara itu ketika awak media online mencoba konfirmasi kepada Sekertaris Desa (Sekdes) Tanjung Sigoni pada hari Kamis, (15/12/22) mengatakan dengan singkat.

“Saya tidak tahu tentang pembagian bantuan BLT 900 ribu yang dibagi dua menjadi 450 ribu, oleh Kadus Dusun 4 dan 6,” singkatnya Sekdes.

” Dengan setelah adanya pemberitaan beberapa waktu lalu kini Hitler Sinaga kepala Desa (Kades) tanjung sigoni,melakukan pertemuan bersama keluarga penerima manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai tahun 2022. Sabtu (19/12/2022)

Hitler Sinaga Kades Tanjung sigoni bersama kepala Dusun (Kadus) 2, 4 dan 6 mengelar pertemuan yang turut di hadiri Babinsa, Babhinkamtibmas,serta para KPM.

” Dengan demikian pertemuan antara kadus dan kades serta para warga penerima KPM dengan penjelasan dari Hitler sinaga tentang adanya pemotongan tersebut.

Hitler Sinaga menerangkan kepada KPM beserta awak media keputusan itu menurut kades adalah keputusan warga penerima KPM, “ucapnya.

Dikatakan Hitler singa bahawa penerima KPM bersama kadus telah melakukan kesepakatan bersama twntng pemotongan tersebut, dan bukan hasil dari musyawarah desa,”tandasnya.

” Namun penjelasan kepala Desa dibantah sejumlah warga penerima kpm, yang hadir dibalai Desa tersebut.

Salah seorang warga penerima KPM Sonita dan 3 Warga penerima KPM, ” Kembali mengatakan didepan kepala desa serta kadus dan awak media yang hadir, bahwa dana (BLT-DD) sebesar Rp. 900 ribu per KPM yang diterima diharuskan di bagi dua menjadi Rp. 450 ribu per KPM yang di trima, “ucap sonita dan 3 warga lainya penerima KPM.

” Sonita juga mengatakan kenapa kepala desa Hitler Sinaga tidak mengetahui hal ini, ini kan lucu, masak pemotongan hal ini tidak diketahui oleh kepala desa, ” terang sonita.

“sebelum nya sudah aku tanyakan sama pak kades kenapa dibagi dua, tapi pak kades bilang ” gak tau aku yang penting sudah kuserahkan sama kadus nya” ya…kami jadi bingung kenapa kades tidak tahu, padahal di bilang sipea, (Kadus) kata nya sudah dikasih tau semua sama warga, tapi… sama kami tidak ada dikasih tau. kami hanya disuruh ambi BLT-DD,”tegas sonita yang merasa keberatan dalam pemotongan tersebut.

Dalam kesempatan ini sekretaris desa (sekdes) turut hadir dalam pertemuan tersebut, seakan dengan tegas mengatakan kepada sonita dan warga yang hadir, dengan mengatakan,’ kenapa !!..detik-detik terakhir kalian komentar, dan ini terangku bilang,..”kalau kalian tidak terima hasil musyawarah dari dusun,??..”kembalikan uang nya yang dari awal kalian terima” kata sekdes kepada ibu-ibu yang hadir dibalai desa tersebut.

Seiring dari itu melalui pengakuan kepala dusun 2 desa tanjung sigoni mengatakan diri nya, menyalurkan BLT dana desa kepada warga nya sebesar 240 ribu per orang” saya itu gini pak… kemaren itu, saya mengumpulkan warga saya bahwasa nya bantuan itu ada, per kepala Rp.900 ribu per kpm, yang mendapat 10 orang. Jadi dikarenakan ada rasa cemburu, dari yang 10 orang yang dapat ini, ku bagikanlah (kadus menyebut dirinya).

Lebih lanjut kadus mengatakan bahwa ke-37 Warga Ku, penerima KPM,menjadi per orang rp. 240 ribu”tutup kadus dusun 2.*(rudi)

Share :