Jombang – Jawa Timur, Cakrabhayangkaranews.com Sejak 2017, buku muatan lokal (mulok) SD yang kini digunakan siswa belum pernah diganti. Rencananya, buku mulok diniyah akan diganti dengan yang baru tahun ini. Rp 1,3 miliar disiapkan untuk pembaruan.

’’Sekarang masih dalam tahap penyusunan, kami juga menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin. Total anggaran pengadaan buku mulok Rp 1.355.754.000.

Buku mulok, baik keagamaan maupun pendidikan diniyah, terakhir diadakan 2017. Buku tersebut masih digunakan sampai sekarang. Semua siswa memiliki buku itu. Statusnya pinjam ke sekolah. ’’Yang kita adakan tahun ini hanya buku mulok diniyah saja,’’ jelasnya.
Terkait jumlahnya, Senen belum menjelaskan secara rinci. Yang pasti, untuk semua siswa SD mulai kelas 1-6. ’’Kalau ganti satu ya ganti semua. Yang lama tetap akan diberikan ke sekolah, tidak ditarik,’’ urainya.

Targetnya, awal tahun pelajaran baru 2023/2024, buku sudah dibagikan kepada siswa dan sudah dapat dimanfaatkan. ’’Pengadaannya melalui e-katalog, insya Allah lebih cepat, tidak perlu melalui proses lelang,’’ ucapnya.

Buku mulok saat ini, tiap kelas menggunakan dua kitab. Kelas 1 dan 2 menggunakan kitab pegon dan ro’sun sirah. Kelas tiga pakai kitab birrul walidain dan mabadi’ fiqih juz 1. Kelas empat alala dan mabadi’ fiqih juz 2. Kelas lima dan enam kitab sifaul jinan dan aqidatul awwam.

Sementara buku mulok keagamaan masih menggunakan buku yang diterbitkan Dinas Pendidikan kabupaten Jombang Mei 2017. ’’Mulog keagamaan juga sepertinya butuh pembaruan. Kelas 4 harusnya diajarkan kelas 2. Sedangkan kelas 2 seharusnya diajarkan kelas 4,’’ kata Jamadi, kepala SDN Jombang 2.

Bentuk buku juga mulai koyak. Sampul dan isi sudah terlepas. Sebab buku dipakai siswa secara turun temurun. ’’Kalau siswa naik kelas buku dipakai adik kelasnya. Jadi sudah banyak yang rusak,’’ terangnya. ( Andi – CBN )

Share :