Laporan: Darmasita S.G. – Kabiro CBN Tojo Una-una Sulteng
Touna, Sulteng – Cakrabhayangkaranews.com (CBN) – Penjaringan aspirasi masyarakat oleh anggota legislatif (Aleg), menjadi salah satu acuan untuk dapat merumuskan berbagai permasalahan rakyat sebagai konstituen. Apa yang menjadi kebutuhan masyarakat atau konstituen, akan diketahui melalui reses. Dengan reses, secara langsung bisa diserap apa saja aspirasi yang menjadi kebutuhan Dapil dimana konstituen berada. Dengan harapan kebutuhan konsitituen dalam bentuk aspirasi itu, akan bisa dibawa oleh aleg kedewan, dikawal dan diperjuangkan dirapat komisi hingga Bagian Anggaran (Banggar), sebagai upaya pemenuhan aspirasi.
Ini pula yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Sulteng Dapil Poso dan Tojo Una-una (Touna) Dra. Fatimah Moh. Amin Lasawedi, M.Si dalam resesnya Senin (20/2/2023) kemarin.
Kegiatan reses dilaksanakan di Desa Betaua dan Uedele Kecamatan Tojo, Kabupaten Touna. Fatimah Moh. Amin disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat setempat.
Dalam sambutanya Fatimah menekankan bahwa kunjungan kerja atau kegiatan reses bertujuan, bisa bertatap muka dan sekaligus dapat mengetahui berbagai permasalahan yang ada. Guna menjadi pedoman dalam menuangkan pokok-pokok pikiran (Pokir) masa persidangan ke II Tahun ke IV, masa jabatan 2019 – 2024 tahun 2023.
Karena itu kata Fatimah, sangat diharapkan dikesempatan reses tersebut, dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sehingga dapat diketahui secara langsung berbagai aspirasi yang berkembang saat ini. Hasil reses nanti sebut Fatimah, menjadi acuan guna dapat ditindak lanjuti. “Juga sebagai pokok- pokok pemikiran dan tanggung jawab, serta perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan,” ungkap Dra.Fatimah Moh. Amin Lasawedi, M.Si.
Dia mengatakan, dari semua hal-hal yang nantinya disampaikan itu sebagai hasil pelaksanaan reses, akan di tindak lanjuti.
Pada sesi tanya jawab, warga setempat menyampaikan bahwa Desa Betaua, Kecamatan Tojo saat ini membutuhkan pembangunan talud dan normalisasi sungai Desa Betaua sepanjang 1.000 meter lebih. Mengapa itu dibutuhkan? Sebab, kondisi aliran sungai Betaua terjadi abrasi dan pengikisan. Makanya, perlu menjadi skala prioritas untuk membangunnya.
Sebab, ketika banjir dimusim penghujan tiba lapor warga ke Fatimah, abrasi sungai terjadi. Pengikisan permukaan melanda sekitarnya. Akibatnya, hingga saat ini kondisi abrasi sudah mendekati pemukiman warga. “Oleh karena itu kami warga Desa Betaua sangat mengharapkan dalam kesempatan kegiatan reses masalah ini diperhatikan dan menjadi skala prioritas penanganannya,” ungkap warga yang menyampaikan uneg-unegnya. Selain itu dilaporkan juga bahwa 90% warga Betaua adalah petani. Keadaan ini juga membutuhkan bantuan benih jagung dua tongkol, agar dapat meningkatkan produksi pertanian dan budidayanya.
Dalam catatan CBN, warga setempat juga mengharapkan adanya bantuan bibit mangga Harum Manis .
Budidaya Mangga di Desa Betaua dan
sekitarnya menurut warga, sangat cocok untuk dikembangkan. Maka perlu diberikan penyaluran bantuan bibit mangga yang produktif demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi.mayarakat petani.
Pantauan CBN, terlihat suasana reses berjalan tertib aman dan lancar, karena respon aleg DPRD Sulteng Dra. Fatimah Moh. Amin Lasawedi, M.Si, memberikan harapan untuk dapat ditindak lanjut dalam tahun 2023 ini.
Dalam kesempatan yang sama reses di Desa Uedele, Kecamatan Tojo, warga setempat menyambut dengan suka cita pula. Pada kesempatan tersebut, warga juga menyampaikan hal-hal yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar. Seperti, instalasi dan rahabilitasi kebutuhan air bersih dan lainnya. Juga, budidaya tanaman pangan lainnya demi meningkatkan perekonomian masyarakat.
Intinya, semua aspirasi masyarakat dalam reses yang dilaaksanakan tersebut, menjadi catatan penting dan sekaligus sebagai pedoman perwujudan perwakilan rakyat dalam pemerintahan.
Dari CBN, penjaringan aspirasi masyarakat (reses) anggota DPRD Provinsi Sulteng Masa Persidangan ke II tahun ke IV – dimasa bakti tahun 2019 – 2024, oleh Dra. Fatimah Moh.Amin Lasawedi, M.Si.
Kegiatan, terlaksana sebagaimana mestinya, khususnya kedua Desa Betaua dan Desa Uedele kecamatan Tojo Kabupaten Touna, Sulteng.*